Rabu, 04 April 2012

Peran Strategi SDM


Pendahuluan

Abad 21 di warnai oleh era globalisasi, dalam menghadapi globalisasi perlu  oleh para pelaku bisnis dan akademisi strategi SDM perlu dipersiapkan secara seksama khususnya oleh perusahan agar mampu bersaing di tingkat dunia. Perdagangan tidak hanya terbatas pada ASEAN, tetapi antar Negara-negara di dunia, dalam mengantifikasi perdagangan bebas ditingkat dunia para pemimpin Negara ASEAN tahun 1992 mendirikan AFTA yang bertujuan meningkatkan keunggulan bersaing Regional. Karena produksi diarahkan pada orientasi pasar dunia melalui eliminasi tarif bea. Tarif relative sangat rendah karena berkisar sekitar 0,5 % persen. Pada kompetisi tingkat ASEAN saja kita di tuntut benar – benar siap menghadapi persaingan dunia.

Bisnis baru akan banyak muncul, baik nvestasi dalam negri dan investasi modal asing, faktanya yaitu indonisia dalam waktu belakangan ini “ kebanjiran “ barang – barang luar negri seperti dari Cina, Taiwan, dan Korea yang relative murah harganya. Dengan demikian perusahaan – perusahaan indonisia tidak hanya bersaing perusahaan di dalam negri namun dengan perusahaan multinasional dari Negara lain. Perusahaaan indonisia dituntut mampu bersaing secara professional. Pada skala ( global ) supaya dapat survive dan berkembang banyak perusahaan di dunia dan di indonisia telah sadar dengan hal tersebut dan memilih strategi perusahaan yang tepat. Tetapi, di samping itu banyak perusahaan yang tidak memperhitungkan implikasi langsung strategi perusahaan tersebut terhadap SDM.

Strategi Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia berkaitan dengan misi, visi, strategi perusahaan SBU, dan strategi fungsional. Penentuan SDM perlu mempertimbangkan misi, visi, serta strategi korporan dan perlu di rumuskan secara logis, jelas, dan aplitabel. Strategi SDM mendukung pengimpletasian strategi korporat dan di terjemahkan dalam aktivitas – aktivitas SDM , kebijakan – kebijakan , program – program yang sejalan dengan strategi perusahaan. Ketidaksesuaian antara strategi SDM dam strategi perusahaan akan mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan. Kesesuaian antara perusahaan dan strategi SDM perlu di upayakan untuk mendorong kreativitas dan inovasi karyawan dalam mencapai sasaran perusahaan. Teori : berkaitan dengan perencanaan, strategis yaitu para manager terrlibat dalam 3 tingkatan perencanaan strategis untuk perusahaan karena strategi pada tingkat perusahaan dari perusahaan menyatakan portofolio usaha di dalam organisasi. Untuk itu setiapa usaha membutuhkan strategi persaingan bisnis selain itu ada strategi fungsional mengidentifikasikan tindakan – tindakan dasar yang akan di capai.
Strategi SDM berkaitan antara lain dengan pembentukan suatu budaya perusahaan yang tepat, perencanaan SDM, mengaudit SDM dengan baik dari segi kuantitatif , serta mencakup pula aktivitas SDM seperti pengadaan SDM, orientasi, pemeiharaan, pelatihan dan pengembangan SDM, penilaian SDM.
Teori ( GARRY DESSLER ) teori fungsi oprasional MSDM fungsi pengadaan , seperti penarikan, seleksi, penempatan. Fungsi pengembangan : peningkatan ktrampilan teknis, teoritis, konseptual. Fungsi pemeliharaan : untuk memelihara kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan.
Dalam pembentukan strtategi SDM factor eksternal perlu dim pertimbangkan yaitu :
-        Future trends ana needs
-        Demand
-        Peraturan pemerintah
-        Kebutuhan manusia pada umumnya dan kebutuhan karyawan pada khusunya
-        Potensi pesaing
-        Perubahan social
-        Demografis
-        Budaya maupun nilai

Perusahaan harus memiliha strategi yang tepat supaya dapat memanfaatkanpeluang bisnis dan mampu mengantisipasi kendala – kendala yang terjadi sebagai dampak dari perubahan lingkungan yang cepat. Untuk mampu meraih keuntungan kompetitif yaitu melalui pengelolaan SDM secara efektif.

Pengembangan dan pengimpletasian strategi SDM yang di cerminkan pada kegiatan – kegiatan SDM seperti pengadaan , pemeliharaan , dan pengembangan harus sejalan dengan strategi bisnis dan budaya perusahaan karakteristik untuk meningkatkan produktifitas dan prestasi perusahaan dapat di lakukan dengan menjalin kemitraan dengan perusahaan lain.

Teori ( GARRY DESSLER ) peran SDM sebagai rekan setrategis :
Peran SDM bukan hanya untuk menjalankan tugas oprasional sehari – hari tetapi managemen SDM harus menjadi rekan setara baik dalam perumusan dan implementasi strategi perusahaan , sebagai contoh SDM menangani pelaksanaan perampingan dan restruktusi berbagai perusahaan dengan memberhentikan karyawan, membuat rencana pembayaran terhadap prestasi , melatih kembali para karyawan. Pelaksanaan strategi pada umumnya berkaitan dengan identifikasi dan pengurangan biaya yaitu yang biasa di sebut “ Analisis Keterkaitan Nilai “


Peran SDM dalam merumuskan strategi membutuhkan identifikasi , analisis menyeimbangkan dan eksternal perusahaan serta kekuatan dan kelemahan internalnya. Merumuskan rencana strategi membutuhkan kecerdasan kompetitif dan SDM bisa memberikan informasi yang berguna.

Desain ulang SDM perlu di lakuykan dengan seksama dan bijak agar sasaran perusahaan dapat di capai. Desain SDM berkaitan dengan desain pekerjaan yang mengacu pada jam. Jam terdiri dari :
1.    Task Identity
2.    Task Significance
3.    Task Varrety
4.    Task Authority dan Feedback yang berimplitasipada struktur organisasi

Mutu SDM di Negara indonisia cukup mengkhawatirkan Man Power Planning perlu di lakukan contohnya pada umumnya mutu sekolah dan universitas di indonisia relative lebih rendah , di bandingkan mutu sekolah dan universitas di singapura dan malaisiya.
Sementara itu di tingkat mikro , perusahaan perlu berperan aktif untuk ikut meningkatkan mutu SDM. Perusahaan perlu mengkaji dan menganalisis kebutuhan kesenjangan SDM terhadap strategi perusahaan di masa kini dan masa mendatang.
Aset SDM yang perlu di evaluasi adalah :
-        Kualitas dan potensi SDM yang di miliki saat ini
-        Kebijakan – kebijakan SDM
-        Sistem pengadaan , pemeliharaan dan pelatihan pengembangan
-        Kemampuan mengelola keragaman SDM

Untuk itu dalam menyusun strategi SDM perlu di evaluasi sejauh mana elemen – elemen organisasi sudah sesuai dengan strategi korporat, sbu, visi, misi perusahaan. Di samping itu perlu di rancang alat ukur untuk mengetahui mutu dan kuantitas SDM, potensi SDM, serta keterkaitan strategi SDM dengan performance perusahaan.

Untuk mengevaluasi SDM perlu di pertimbangkan 4 faktor sebagai berikut :
1.    Tingkat strategis
2.    Faktor internal SDM
3.    Faktor eksternal SDM
4.    Faktor organisasional



Pengembangan konsep dalam memilih strategi SDM

Karaktristik bisnis pada abad 21 akan di tandai dengan perdagangan dunia yang kompetitif , tuntutan pelanggan , hak paten , factor lingkungan , product life cycle semakin pendek dan inovasi produk meningkat. Isu yang berkaitan dengan karakteristik tersebut sering menjadi topic yang menarik di media massa.

Continuous Innovativenes atau inovatif yang berkelanjutan perlu di lakukan namun perlu di dukung oleh kreativitas karyawan yang tinggi kekreativitasan organisasi dapat di kembangkan melalui penanaman budaya perusahaan yang di reflesikan pada aktivitas SDM. Perusahaan di indonisia semakain kompetitif menghadapi persaingan , lingkungan yang kompetitif ini menuntut struktur organisasi yang fleksibel di dukung oleh nilai – nilai professional yang berorientasi pada keefektifan organisasi peranan struktur organisasi harus berorientasi pada kebebasan bergagasn bagi semua karyawan, keterbukaan, dan suasana belajar yang berkesinambungan selain itu komitmen dan kemauan belajar semua tingkat karyawan merupakan modal dasar organisasi unggul masa depan.
Berkaitan dengan teori (GARRY DESSLER ) SDM pada prestasi dan komitmen karyawan : SDM dapat memberikan dampak yang terukur pada kebijakan dasar perusahaan yaitu seperti perusahaan mampu untuk lebih cepat merespon inovasi produck dan teknologi serta perkembangan pesaing.

Paradigma learning organization membahas pentingnya peranan learning dalam menunjang keberhasilan perusahaan melalui SDM. Learning organization membahas 5 komponen dasar yaitu :
1.    Personal mastery : membahas suatu penguasaan pengetahuan dan ketrampilan tertentu
2.    Mental models : memberi dorongan terhadapa tindakan karyawan
3.    Shared vision : suatu kekuatan agar karyawan secara bersama – sama komit
4.    Team learning : pengembangan individu melalui kelompok kerja dengan  cara dialog / diskusi
5.    System thinking : salah satu komponen yang menyatukan membentuk suatu kesatuan yang bermakana.

Perusahaan perlu melakukan rightzising agar fleksiblitas SDM dalam mencapai sasaran perusahaan dapat tercapai. Tindakan downzising menjadi sangat popular dan sering di lakukan tanpa pertimbangan yang matang akibatnya banyak karyawan tetap di perusahaan menjadi kurang termotivasi seperti yang di kemukakan oleh Prahalad dan Hamel mengkritikdownzising yang tidak berorientasi pada kesehatan perusahaan. Untuk menerapkan strategi SDM yang tepat kita perlu menganalisis strategi perusahaan dan SDM secara holistik. Berkaitan dengan teori GARRY DESSLER konsekwensimanajerial yang mendasar peningkstsn daya saing

Strategi popular lainya yang arahny menunjang kekuatan perusahaan dan mengurangi kelemahanya. Strategi ini di lakukan dengan berbagai cara dowzising , mendorong produktivitas , merjer , mencapai ukuran yang semakin besar sementara biaya – biaya yang berlebihan di kurangi dengan program – program yang mengarah pada usaha peningkatan yang berkelanjutan dan menggunakan web untuk menginteregasikanya.

Berdasarkan dengan keterkaitan srtategi bisnis dan strategi SDM secara sistematik , sonnenfeld , perfek mengembangkan suatu model tipoligi perusahaan dan implikasinya pada SDM sebagai berikut :
1.    Fortres : perusahaan menekankan pada kelangsungan hidup. Keamanan terhadap pekerjaan kurang bahkan tidak di jamin. Jenis perusahaan yang biasanya memilki tipologi ini misalnya : hotel, retailing, pada umumnya perusahaan.
2.    Academy : perusahaan menekankan pada spesialisasi jabatan.
3.    Club : perusahaan bertipologi ini menekankan loyalitas , komitmen , semoritas , dan pengalaman
4.    Baseball team : perusahaan menekankan pada inovasi , penilaian prestasi lebih berorientasi pada hasil

Pendekatan tipologi ini mengarahkan pola berfikir secara sistematis dan progmatis , akan tetapip memasukkan suatu perusahaan pada salah satu kategori tersebut tidak selalu mudah mengacu ada setiap tipologi. Perusahaan perlu mempersiapkan strategi SDM yang efektif dengan mempertimbangkan penanaman budaya perusahaan yang sesuai, mengimplementasikan aktivitas SDM yaitu pengadaan , pemeliharaan , pelatihan , dan pengembangan secara tepat. Kekomplekan lingkungan internal dan eksternal menyebabkan kefleksibelan tipologi tersebut dan tampaknya perusahaan masa depan cenderung memiliki perpaduan cirri – cirri tersebut. Mengkaitkan konsep tipologi strategi SDM dengan future predktable characteristic akan memberikan gambaran peranan strategi SDM secara jelas.




Aktivitas SDM dalam menghadapi bisnis “ GLOBAL “

Dalam mengimplementasi dan merumusksan strategi SDM harus mempertimbangkan aktivitas – aktivitas managemen :
1.    Prediksi SDM perlu di lakukan secara kualitif dan kuatitatif melalui penelitian SDM
2.    Rekrutmen dan seleksi harus mendasarkan pada factor kemampuan , kepribadian yang positif , bermaotivasi tinggi , nilai – nilai yang menunjang misi , visi serta strategi masa depan.
3.    Orrentasi
4.    Pelatihan dan pengembangan perlu mengacu pada kompeten , motivasi.
5.    Pemeliharaan pelu di lakukan dengan memperhatikan hak dan kewajiban
6.    Penilaian prestasi
7.    Penanaman nilai yang menekankan pada paradigma learning organization
8.    Memperhatikan factor – factor eksternal
9.    Jalur karier karyawan perlu di rencanakan dengan seksama
10.  Struktur organisasi

Kesimpulan :
Dengan di mulainya perdagangna bebas yang antara lain : di awalinya realisasi persetujuan AFTA , pemerintah , dan pelaku bisnis harus siap menghadapinya dengan mempersiapkan strategi bisnis dan khususnya SDM agar kita mampu bersaing dalam skala dunia. Untuk itu continuous learning harus diterapkan dan berorientasi pada leaning organization dapat menjadikan perusahaan lebih percaya diri dalam menghadapi persaingan.

Komentar :
Setelah saya membaca dan menelaah artikel yang berjudul “ Peran Stratgegi SDM  Dalam Menghadapi Persaingan Global “
Ternyata perdagangan bebas membuat persaingan bisnis semakin ketat. Perusahaan – perusahaan  di tuntut mampu bersaing secara professional. Menurut saya untuk mencapai tujuan perusahaan yang tinggi persaingan yang semakkin global. 1. Perusahaan harus menyusun strategi terlebih dahulu dan setelah itu di ikuti bersamaan dengan  2. penyusunan strategi SDM di sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan karena jika strategi perusahaan sudah matang, namun strategi SDM belum matang tidak akan terlaksana.3. peran SDM sangat menentukan prestasi atau berkembangnya perusahaan

Solusi :
1.    Untuk meningkatkan tenaga kerja professional dalam sebuah perusahaan. Managemen SDM harus melaksanakan training bagi karyawan yang baru.
2.    Perlu di adakan workshop bagi karyawan yang berkaitan dengan orrentasi bisnis perusahaan
3.    Memberikan punishment dan reward bagi karyawan yang berprestasi untuk meningkatkan persaingan positif.


Blog:roberthafebriani.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar